-->

[Kisah Mistis] Tersesat di Kota Kuningan Jawa Barat

[Kisah Mistis] Tersesat di Kota Kuningan Jawa Barat - Selamat datang di blog Info Mimpi, Info kali ini adalah tentang [Kisah Mistis] Tersesat di Kota Kuningan Jawa Barat !! Semoga tulisan singkat dengan kategori Misteri !! mitos !! ini bermanfaat bagi anda yang membutuhkan. Dan untuk anda yang baru berkunjung kenal dengan blog sederhana ini, Jangan lupa ikut menyebarluaskan postingan bertema [Kisah Mistis] Tersesat di Kota Kuningan Jawa Barat ini ke social media anda, Semoga rezeki berlimpah ikut di permudahkan sang khalik yang maha kuasa, Selengkapnya lansung lihat infonya dibawah -->



[Historiana] - Kisah Nyata ini terjadi sudah cukup lama. Kejadian ini Penulis alami pada tahun 1996. Kami sedang menjalankan tugas untuk pendistribusian Flyer atau Brosur perguruan tinggi Bandung ke sekolah SMA atau SMK se-Jawa Barat.

Penulis (Purnama Alam) dan rekan saya Hendra sama-sama masih kuliah di Universitas Pajajaran Bandung. Tahun 96 itu, perkuliahan kami sudah hampir selesai. Jadwal perkuliahan tidak lagi padat seperti awal-awal kuliah. Kami sepakat untuk mencari Side Job sebagai Part-Timer. Kami mencoba meng-create sendiri pekerjaan sebagai Jasa Promosi bagi perguruan Tinggi. Tim terbentuk 6 orang.

Akhirnya dari sekian banyak proposal penawaran ke berbagai perguruan tinggi di Bandung, kami pun mendapat projek distribusi flyer atau Brosur sebanyak 250 ribu eksemplar. Brosur tersebut harus kami distribusikan langsung ke SMA/SMK se Jawa Barat termasuk Banten (saat itu Banten masih masuk Jawa Barat). Tim pun di bagi 3 wilayah yaitu 2 orang untuk wilayah Banten, Jawa Barat bagian Barat (sebelah barat dari Bandung) dan Priangan Timur (Jawa Barat Bagian Timur). Saya bersama Hendra kebagian Priangan Timur.

Setelah persiapan berbagai "Amunisi" kerja selesai, kami pun berangkat berdua menggunakan Mobil Suzuki Katana milik Hendra temanku. Rute yang direncanakan mulai dari Kota Subang, Indramayu, Cirebon, Kuningan, Ciamis, Tasimalaya, Garut dan kembali lagi ke Bandung.

Perjalanan dari Bandung ke Subang melalui jalur Lembang. Di Subang kami mengunjungi SMA/SMK untuk mendistribusikan Brosur Perguruan tinggi. Setelah selesai sekira pukul 14 WIB, kami pun meluncur ke Indramayu, lalu menginap di sana untuk memulai pekerjaan besok harinya. Pagi hari kami menyelesaikan pekerjaan di Indramyu, lanjut ke Cirebon, Ternyata pekerjaan Kami di Indramayu tidak lama, karena SMA/SMK yang kami kunjungi tidak banyak. Maka pekerjaan di Cirebon pun dapat diselesaikan di hari yang sama. Untungnya di Cirebon, SMA/SMK banyak yang masih buka hingga sore hari.

Sekira pukul 16 sore itu, pekerjaan kami di Cirebon sudah tuntas. Kemudian kami diskusi untuk rute Kuningan. Pertimbangannya agar besok hari bisa langsung kerja, baiknya tidak perlu menginap di Cirebon, tapi malam itu menginap di Kuningan. Alasannya agar pagi hari lebih fresh mengunjungi sekolah-sekolah di Kuningan. Akhirnya kami sepakat meninggalkan kota Cirebon menuju ke Kuningan.

Mobil meluncur ke arah Ciperna lalu menanjak ke arah Kuningan. Hari menjelang malam. Untungnya jarak tempuh Cirebon - Kuningan terbilang dekat. Pukul 17.30 WIB kami sudah memasuki batas Kota Kuningan. Jalanan sepi. Kendaraan tidak ada yang berlalu lalang. Baik dari arah berlawanan, maupun yang searah dengan lajur kami. Jalan raya beraspal hotmix sangat mulus. Kiri kanan banyak cewek-cewek ABG cantik-cantik. Kulitnya putih, bibir merah merona alami. Pakaian mereka juga trendy layak cewek Korea kalau zaman now mah hehehe....

Selama perjalanan, Kami pun sering senyam-senyum karena banyaknya cewek yang boleh dikata berjajar di kiri-kanan jalan sepanjang jalan menuju Kuningan. Lama-lama saya merasa gak enak sendiri.

"nDra, Kenapa ya... cewek-cewek itu ngeliatin kita mulu... semuanya!" ucapku pada Hendra.
"Iya atuh.... pan mereka ngeliat Arjuna dari Bandung hahahaha..." Jawab Hendra sambil senyam-senyum ke arah luar jendela kanan mobilnya. Cewek-cewek cantik masih saja kami dapati sepanjang jalan itu.

"Heuuuuh.. maneh mah mulai mun geus songong teh hahaha..." Aku meledek Hendra. "Tapi.. perhatiin coba, mereka cantik-cantik banget, tapi ngeliatinnya gimanaaaa.. gitu. Soalnya kagak ada yang senyum. Maneh wae nu senyam-senyum dewekan hahaha..." ledekku lagi

"Bae wae... mau senyum kayaknya masih kaget liat dua orang arjuna hahahaha...!" Ucap Hendra tetep dengan gaya slengeannya.

Jalan semakin lebar, karena mulai memasuki pusat kota Kuningan. Sepanjang kiri-kanan jalan tetap banyak cewek ABG cantik berjajar dan menatap tajam ke arah kami. Hari mulai gelap. Sepertinya sebentar lagi akan segera terdengar azan Maghrib. Tapi... hatiku masih gak karuan, bukan karena dipandangi cewek ABG cantik itu saja, tetapi kok sepanjang jalan sepi. Malahan sudah hampir di tengah kota tidak ada kendaraan lain. Hingga sebentar lagi Kami akan tiba di alun-alun kota Kuningan.

"nDra... kita bentar lagi akan nyampe alun-alun kota. Tapi kenapa ya.. kok kayaknya cuman kita doang di jalanan. Euweuh mobil atawa motor lain di depan dan belakang kita?" kataku dengan perasaan mulai gak enak.

"Ieu teh pusat kota kitu? naha leutik pisan kota teh!" Kata Hendra. Alih-alih menjawab pertanyaannku malah komentar yang gak perlu. "Sagede kieu mah atuh ulah jadi Kabupaten, geus wae Kacamatan Kuningan mah hahah..." mulutnya makin meracau gak karuan.

Saya hanya diam sambil melihat kiri-kanan dan sesekali melihat ke Belakang. Jalanan kok sepi. Padahal belum malam dan Maghrib saja belum.

Tiba-tiba... NGIIIIIIIIK... badanku hampir terpental ke depan. Untungnya tertahan Seatbelt (sabuk pengaman).

"Kira-kira atuh ngerem teh. Siga diajar kenah maneh mah! Kumaha mun urang tidagor!" omelku pada Hendra.

"Tempo ku Maneh itu.... !" jawab Hendra dengan muka heran bercampur Kaget.
"Hah...!" aku cuman bisa berucap itu, terheran aneh rasanya. Di depan Kami terlihat semak-semak seperti di hutan. Pandanganku di arahkan ke belakang mobil. Ternyata di belakang pun sama, semak-semak. melonggokan kepala ke luar jendela pun sama: hanya semak belukar.

"Astagfirullah al adziim... La Haula Wala Quwwata Illa Billah" Saya pun ngucap
"Astagfirullah.... astagfirullah... astagfirullah.... astagfirullah.... " Hendra pun otomasi baca istigfar dilanjutkan baca Ayat kursi.

Tanpa harus diskusi, Kami sepakat bahwa saat itu Kami tersesat di alam Ghaib. Kami terus baca ayat kursi dan doa-doa apapun yang Kami bisa.

Lampu depan mobil dengan jelas menyorot semak-semak di depan Kami. Entah berapa puluh balikan kami baca doa berulang-ulang. Barangkali lebih dari setengah jam kami berada di situ dalam kondisi tetap. Mobil tak berani dijalankan. Suara mesin masih terdengar, lampu tetap menyinari semak-semak di depan kami.

"Kunaon nya... aya naon nya?" Kata Hendra menghentikan baca doanya.
Aku pun diam. Berusaha tenang dan mengingat-ingat kembali apa yang menyebabkan jalan hilang.

"Oh enya... gara-gara maneh tadi ngenyek sagala atuh..." ucapku pada Hendra.

"Astagfirullah... hampura atuh karuhun!" kata Hendra dengan gaya selengeannya.

Aku pun sadar.. dan berucap kata-kata dari kakek untuk pamit-pamit di tempat angker.

"Ka luhur neda papayung, Papayung nu Maha Agung. Ka handap neda pangraksa, Pangraksa nu maha kawasa. Kaler kulon kidul wetan, Sim kuring mugi diaping dijaring.

Ti luluhur ti karuhun, ti buyut ti nini aki nu aya di Kuningan. Haputen nu Kasuhun. Pun sapun neda paralun. Hapunten ku ucap sinareng paripolah kurim jeung batur kuring. Teu aya maksad kirang ajrih atanapi kirang hormat. Ieu mah heureuy na budak bangor nu teu gaduh lilinggeran.

Ieu kuring sadayana seja Amit ka nu mangku lembur,  Ka Nu Nyungsi dinu sepi, Nu keur genah tumaninah. Nu kausik keur calik,  Kaliliwatan neda agung nya hak kami. kalengkahan kaliliwatan neda agung nya hak kami"

Tiba-tiba asap putih seperti kabut turun dan menyelimuti pandangan kami. Sepertinya mobil digulung oleh kabut itu. Kami pun baca-baca doa yang Kami mampu.

Ternyata hanya sebentar kabut itu sirna dan dalam sekejap mata di depan kami jalan aspal hotmix terlihat jelas. Mobil dan mobil ramai berlalu lalang. Tepat di depan kami lebih kurang 50 meter adalah alun-alun kota Kuningan. Orang-orang berlalu lalang di kota. Toko-toko masih buka dan dipadati pengunjung.

"Alhamdulillahi rabbil alamiiiiiin..." ucap syukur kami bersamaan.

Mobil masih tidak berani bergerak. kami melongokan kepala ke luar jendela. Pandangan ke kaca belakang mobil pun terlihat menembus bagian luar jalan yang memang ramai.

"Dra.... cewek-cewek cantik tadi dimana dan kemana?" kataku

Hendra tidak menjawab. Matanya memandang sekeliling sambil celingukan mencari cewek ABG cantik yang sedari sore berjajar. Mungkin jumlahnya ribuan. Kebayang mereka berjajar sejak masuk wilayah perbatasan Kabupaten Kuningan.

"Urang mbung nginep didieu..... langsung wae ka Ciamis yuk!" Ajak Hendra

"Hayu.....!!!" Jawabku spontan tanpa pikir panjang.

Mobil pun mulai berjalan pelan namun pasti meninggalkan pusat kota menuju Waduk Darma di selatan dan terus menuju Kota Ciamis untuk bermalam dan istirahat malam itu.



****
Hapunten sinareng neda Widi ka Karuhun Kuningan, Para Pinisepuh kanggo posting ieu pangalaman pribados waktos anom harita nu kirang sawawa sareng bantongor pisan. Minangka pangeling-eling, khususnya kanggo Pribados umumna kanggo saha wae anu maos ieu seratan.

Hingga hari ini (terakhir Nopember 2017), setiap Saya beserta keluarga berwisata di Kuningan selalu menghaturkan salam dan izin kepada yang nampak dan yang tidak nampak, nu karampa jeung nu teu karampa!



Demikianlah Artikel [Kisah Mistis] Tersesat di Kota Kuningan Jawa Barat, Semoga dengan adanya artikel singkat seperti Informasi postingan [Kisah Mistis] Tersesat di Kota Kuningan Jawa Barat ini, Anda benar benar sudah menemukan artikel yang sedang anda butuhkan Sekarang. Jangan lupa untuk menyebarluaskan informasi [Kisah Mistis] Tersesat di Kota Kuningan Jawa Barat ini untuk orang orang terdekat anda, Bagikan infonya melalui fasilitas layanan Share Facebook maupun Twitter yang tersedia di situs ini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close