Daftar Temuan dari Candi Batujaya Karawang Jawa Barat
Daftar Temuan dari Candi Batujaya Karawang Jawa Barat - Selamat datang di blog Info Mimpi, Info kali ini adalah tentang Daftar Temuan dari Candi Batujaya Karawang Jawa Barat !! Semoga tulisan singkat dengan kategori
2018 !!
Arkeologi !! ini bermanfaat bagi anda yang membutuhkan. Dan untuk anda yang baru berkunjung kenal dengan blog sederhana ini, Jangan lupa ikut menyebarluaskan postingan bertema Daftar Temuan dari Candi Batujaya Karawang Jawa Barat ini ke social media anda, Semoga rezeki berlimpah ikut di permudahkan sang khalik yang maha kuasa, Selengkapnya lansung lihat infonya dibawah -->
[Historiana] - Sampurasun Mugia Rahayu Sagung Dumadi. Kali ini, kita membahas kembali Candi Batujaya Karawang dan Sejarah Nusantara.
Kita layak berbangga. Temuan Kompleks percandian di Batujaya Karawang Jawa Barat menjadi bukti kebudayaan Indonesia dan Peradaban Nusantara.
Situs Batujaya terletak di dua desa, yakni Desa Segaran, Kecamatan Batujaya dan Desa Telagajaya, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Situs Batujaya berada di dataran aluvial dengan ketinggian sekitar 4 m di atas permukaan air laut.
Pada jarak sekitar 500 m ke arah barat dari situs, mengalir Sungai Citarum. Banyak tinggalan budaya mulai dari masa prasejarah, masa pengaruh Hindu-Buddha, hingga masa pengaruh Islam yang ditemukan di sepanjang aliran Sungai Citarum.
Pada masa itu, letak percandian Batujaya tidak terlalu jauh dari pantai. Peta geologi purba membenarkan tentang hal ini. Bila kita tiba dari arah laut atau sungai Citarum, kita akan disuguhkan deretan stupa berwarna putih pada candi-candi di batujaya.
Lihat juga video ini...
Hadirnya kepurbakalaan Batujaya tidak terlepas dari hasil pembacaan prasasti Tugu, yang ditemukan di daerah Cilincing, Jakarta Utara. Isi prasasti tersebut menyebutkan Raja Purnawarman penguasa Kerajaan Taruma adalah raja yang menonjol dalam kebahagiaan, dan jasanya di atas para raja. Pada masa pemerintahannya, dilakukan penggalian sungai Candrabhaga, yang mana alirannya melampaui ibukota yang masyur sebelum masuk ke laut.
Menurut Poerbatjaraka, nama Candrabhaga yang disebut dalam prasasti Tugu adalah nama sungai di India yang diberikan untuk menyebut suatu sungai di Jawa, dimana sungai ini berada tidak jauh dari pusat Kerajaan Tarumanegara.
Penelitian di Situs Batujaya telah dilakukan sejak tahun 1985. Tak Kurang 46 titik Candi telah teridentifikasi. 17 Diantaranya telah dan sedang diekskavasi (perpusnas, 2018).
Beberapa Temuan Penting di Komplek Percandian Batujaya
Votive tablet
Votive tablet yang ditemukan ini seluruhnya dalam kondisis fragmentaris. Berbentuk empat persegi panjang dengan bagian atas yang membulat terbuat dari tanah liat yang dibakar. Sisi-sisi materai memiliki bingkai dan di bagian tengahnya terdapat relief Budha Amitabha.Relief Budha ini terdiri dari tiga tokoh Budha di bagian atasnya dengan posisi duduk bersila dan sikap tangan Abhayamudra. Tiga tokoh lainnya di bagian bawah, satu dalam posisis duduk dengan kedua kaki terjuntai dan sikap tangan Dhyanimudra serta diapit dua tokoh lainnya yang berdiri dalam sikap Tribhanga. Materai ini berisi cerita Sravasti yakni ketika sang Budha mendapat ilham mengenai masalah keduniaan. Cerita mitologi ini merupakan cerita tertua mengenai sang Budha.
Fragmen prasasti berbahan tanah liat ini ditemukan di Candi Blandongan pada tahun 1999. Fragmen ini merupakan bagian sudut kanan atas panjang 65 mm, lebar 50 mm dan tebal 10 mm. Masing-masing sisi bertuliskan aksara Pallawa sebanyak 3 baris.
Aksara itu dapat dibaca sebagai: i yate karmma. Tulisan pada baris kedua tampak 3 aksara penuh ditambah tanda wisarga atau istilah Jawa: wignyan serta tanda tutup di ujung kanan. Aksara baris kedua itu dapat dibaca sebagai : karanah. Pada baris ketiga tampak dua aksara dan tanda tutup di ujung kanan. Aksara yang kedua ada pasangan yang hilang karena patah. Baris ketiga ini dapat dibaca : karma.
Pada sisi belakang juga tampak 3 baris aksara. Baris kedua ini dapat dibaca sebagai thaya//. Pada baris ketiga tampak dua aksara penuh serta satu tanda awagraha dan tanda tutup di ujung kanan. Baris ketiga ini dapat dibaca: bhadrah
Manik-manik
Batujaya yang ditemukan pada umumnya terbuat dari batu dan kaca dan berbentuk bulat dan pipa. Di antara temuan manik-manik tersebut dilaporkan ada satu yang terbuat dari emas. Manik - manik emas tersebutberbentuk bulat dengan hiasan bulatan yang lebih kecil lagi mengelilinginya. Diperkirakan fungsi manik-manik tersebut pada masa lalu adalah sebagai benda hiasan seperti kalung atau gelang dan bekal kubur.
Rangka Manusia
Pada penelitian tahun 2005 lalu yang difokuskan pada segaran II atau yang dikenal penduduk dengan unur lempeng ditemukan sembilan kerangka manusia meskipun tidak seluruhnya ditemukan dalam kondisi utuh. Pada sektor Iia misalnya fragmen kerangka yang ditemukan hanyalah dua tengkorak manusia sedangkan pada sektor IIa temuan kerangka disertai oleh bekal kubur berupa wadah tembikar yang diantaranya berisi bekal kubur berupa kmanik-manik. Seluruh kerangka ini berasal dari periode prasejarh yang dikenal dengal istilah Buni Pottery Complek (Komplek Tembikar Buni).Istilah ini mulai dipopulerkan pada sekitar tahun 1960-an oleh Sutayasa yang pada saat itu juga tengah maraknya penggalian-penggalian liar untuk mencari barang berharga (emas) dengan mengabaikan sejumlah besar artefak lainnya. Memang pada awalnya sejumlah besar konsentrasi tembikar ini tipe ini ditemukan di daerah Buni, Bekasi meskipun hal tersebut tidak berarti situs Buni sebagai pusat penyebaran tembikar ini ke daerah pesisir utara Jawa Barat. Saat ini diketahui bahwa sebaran jenis tembikar Buni ini ditemukan mulai dari daerah Anyer terus di sepanjang pantai utara Jawa Barat sampai di daerah Cirebon.
Fragmen Tembikar
Temuan tembikar merupakan temuan terbanyak di percandian Batujaya. Dari hasil penelitian tahun 2003 hingga 2005 terdapat sekitar lebih dari 15 000 pecahan baik yang dapat direkonstruksi/analisis maupun tidak.Dari sekian pecahan tersebut diketahui bentuk-bentuk wadah dan non wadah. Bentuk wadah terdiri dari : periuk, kuali, kendil, kendi, pasu, layah, wajan, piring, mangkuk, buyung, tempayan, guci, tutup, cepuk dan vas/jambangan.
Bentuk-bentuk non wadah dari bahan tembikar terdiri dari tungku, anglo, pedupaan, bandul jala, celupak, kelereng dan gacuk.Jumlah wadah yang paling banyak ditemukan di situs ini adalah bentuk periuk 70%, kendil/periuk kecil 20 %, dan bentuk lain 10 %.
Dari jenisnya temuan tembikar terdapat dua jenis yaitu jenis lokal dan non lokal. Jenis lokal dapat dibagi menjadi tembikar buni dan non buni, sedangkan non lokal merupakan tembikar India seperti yang ditemukan di pelabuhan kuno Arikamedu India Selatan awal abad masehi.
Diduga tembikar jenis ini berfungsi sebagai alat upacara atau bekal kubur. Di situs Batujaya, tembikar-tembikar Buni ditemukan pada lapisan tersendiri dan berfungsi sebagai bekal kubur
Tembikar roulleted ware halus Arikamedu
Disebut tembikar Arikamedu, sebuah situs pelabuhan kuno dari abad ke-2M di wilayah pantai bagian tenggara India. Tembikar ini memiliki bahan dengan tekstur halus, padat dan ringan dengan suhu pembakaran tinggi. Ciri yang dominan adalah adanya hiasan roulleted yaitu hiasan lubang-lubang kecil yang melingkar seperti rolet, yang umumnya terdapat di tengah–tengah dasar piring bagian dalam atau pada bagian atas tutup wadah. Bentuk- bentuk yang sering di temukan dari tembikar jenis ini adalah bentuk piring yang datar tak berkaki dengan tepian yang melengkung ke dalam. Pada bagian luar terkadang dihias hiasan garis di sekeliling bawah tepian baik berupa slip merah kekuningan atau hiasan dengan teknik gores.Variasi pola hias tembikar Situs Batujaya
Sejauh ini terdapat kulang lebih 30 buah jenis pola hias yang terdapat pada tembikar di situs Batujaya, yang umumnya menggunakan tenik tera/tekan, gores dan cukilFragmen Terakota
Fragmen terakota yang terbuat dari stuko berwarna putih ini berbentuk kepala manusia, kepala binatang seperti kepala kambing, Singa, burung, dan fragmen kaki gajah. Diduga arca terakota ini dahulu merupakan bagian dari hiasan yang ditempelkan pada candi tersebut. Selain arca arca ini dragmen berupa dekorasi bangunan dengan motif goemetris maupun bunga-bungaan juga ditemukan dengan variasi yang cukup banyak.
Sumber:
- kemenpar.go.id
- "Candi Situs Batujaya (Jawa Barat) - Kepustakaan Candi" Perpusnas.go.id diakses 7 Agustus 2018
Demikianlah Artikel Daftar Temuan dari Candi Batujaya Karawang Jawa Barat, Semoga dengan adanya artikel singkat seperti Informasi postingan Daftar Temuan dari Candi Batujaya Karawang Jawa Barat ini, Anda benar benar sudah menemukan artikel yang sedang anda butuhkan Sekarang. Jangan lupa untuk menyebarluaskan informasi Daftar Temuan dari Candi Batujaya Karawang Jawa Barat ini untuk orang orang terdekat anda, Bagikan infonya melalui fasilitas layanan Share Facebook maupun Twitter yang tersedia di situs ini.